Kamis, 04 Oktober 2012

Kemarau Panjang, Warga di Kab. Cirebon Berebut Air


Selasa, 25/09/2012
SUMBER,(PRLM).-Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan di berbagai pelosok desa di wilayah Kabupaten Cirebon, salah satunya di Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan. Mereka berebut air bersih dari mobil tangki PDAM yang mengirim air ke desa tersebut, Selasa (25/9).
Setiap musim kemarau, sebagian besar desa di Kecamatan Kapetakan mengalami krisis air, termasuk warga di Desa Bungko, Bungko Lor dan Bungko Kidul. Untuk memenuhi kebutuhan memasak, menuci, mandi dan cuci mereka harus membeli air bersih.
”Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami di sini harus membelinya dengan harga yang mahal," kata Rahayu, warga desa Bungko Lor.
Menurut dia, harga setiap jerigen berkapasitas 20 liter mencapai Rp.30.000. Sementara kalau untuk mencukupi kebutuhan satu keluarga dengan empat orang anak setidaknya memerlukan 20 jerigen air setiap hari.
Artinya, untuk memenuhi kebutuhan air harus mengeluarkan biaya tambahan Rp.600.000 setiap hari, jika kebutuhan itu ingin terpebuhi secara normal.
"Kalau tidak mandi, atau untuk minum atau keperluan lain dikurangi ya tidak sampai sebanyak itu," katanya.
Diakui Rahayu, untuk kebutuhan mandi dan cuci terpaksa menggunakan air seadanya, seperti memanfaatkan air sungai yang ada di depan rumah.
Demikian pula yang dialami masyarakat Desa Bungko, kekurangan pasokan air bersih dari PDAM Kabupaten Cirebon. Warga di daerah Bungko ketika mengetahui ada kiriman air selalu berebut.
"Gara-gara rebutan air bersih, warga nyaris bentrok," kata H. Muhammad Carkim, Kuwu Desa Bungko.
Carkim mengakui mahalnya harga air bersih tersebut. Bahkan, kalau sedang sangat kekurangan seperti sekarang bisa mencapai Rp. 40.000 setiap jerigen dan kalau air tidak rebutan harga air hanya Rp.30.000.
Disebutkan, Desa Bungko dengan 5000 jiwa, setiap musim kemarau selalu kesulitan air bersih. Air bersih seringkali diperebutkan oleh warga desa tetangga.
Padahal, kiriman air untuk warga Desa Bungko, tetapi karena sama-sama memerlukan air bersih, maka warga desa tetangga juga ikut rebutan air gratis tersebut. Setiap datang pasokan air PDAM selalu menjadi rebutan warga.
Sementara itu, Direktur PDAM Kabupaten Cirebon, H.M.Nasija Wanardi, seperti disampaikan Humas PDAM, Sri Rezeqi, mengatakan, selama musim kemarau datang membantu masyarakat yang kesulitan air bersih.
"Setiap hari armada tangki air tak henti-hentinya hilir mudik membantu masyarakat Kabupaten Cirebon yang kesulitan air di 12 kecamatan. Di antaranya 7 desa di Kecamatan Kapetakan," katanya.
Diakuinya, selama masyarakat kekurangan air pihak PDAM sedikitnya mendroping air 41 rit tangki per hari yang tersebar di 12 Kecamatan Kabupaten Cirebon. Aksi sosial droping air secara gratis dimulai sejak masyarakat membutuhkan iar bersih di musim kemarau dan akan berhenti setelah datangnya musim hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar